Bagaimana Alquran menerangkan bentuk bumi dan alam semesta?
Sebelumnya menulis ini saya berlindung kepada Allah, jika ini salah (batil) karena semata-mata kebodohan dari saya, dan jika ini benar maka ini datang dari petunjuk Allah.
Apakah alam semesta sesuai yang kita pelajari selama ini yang berpedoman dengan sains modern sudahkah sesuai dengan apa yang diterangakan oleh Alquran?.
Memang di dalam Alquran ada ayat yang bermakana jelas (muhkamat) dan yang samar (mutasabihat)
Apakah di dalam Alquran tidak secara jelas disebutkan bagaimana bentuk bumi dan alam semesta
serta kejadianya?
Apakah anda akan berkata "...ah, Quran kan bukan kitab yang membahas sains dan ilmu pengetahuan alam. jadi untuk yang berhubungan masalah sains dan ilmu pengetahuan bukankah Quran menyuruh kita menanyakan sesuatu pada ahlinya?"
Oke, kalau boleh saya katakan "Alquran tidak menerangkan ilmu pengetauan alam dan ilmu sains secara detail dan terperinci, tetapi Alquran telah memuat dasar-dasar dan pokok pondasi dari segala ilmu dan ilmu pengetahuan yang ada". maka jika ilmu pengetahuan (berkontradiksi) dengan apa yang telah diterangkan dalam Quran adalah do'if (tidak benar).
-Qr|67|3|"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang". Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?".
-Qr|67|4|"Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.
-Qr|67|5|"Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, ...".
-Qr|44|38|"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main".
-Qr|44|39|"Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui".
-Qr|64|3|"Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq".
Qr|3|8|"Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya".
-Qr|13|17|"Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan".
-Qr|5|19|"Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran".
-Qr|15|21|"Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya;
dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu".
-Qr|15|20|"Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup,
dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya".
Apakah Alquran menerangakan orang membuat mobil atau kendaraan, pesawat, membuat komputer, smartphone dll.?."
"...Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat,..." dan... semua alat-alat yang dibuat manusia mempunyai ukuran-ukuran tertentu agar bisa berfungsi sebagi ketentuan Allah (sunatullah).
Jadi sekarang, kalau kita merasa sebagai seorang Muslim beriman, maka hendaklah segala sesuatu kita dasari dengan Alquran sebagai petunjuk dari Sang pencipta yang maha benar.
Bagaimana mengetahui sesuatu itu benar atau salah?, maka hendaklah kita selalu belajar dan mohon petunjuk kepada Allah. Belajar saja tidak cukup untuk dapat mengetahui suatu kebenaran tanpa petunjuk dari Allah, dan kenenaran yang tidak didapat dari petunjuk Allah adalah kebenaran yang nisbi.
Kembali ke bentuk bumi dan alam semesta:
Menurut sains modern yang kita dapat dari berbagai pelajaran di sekolah-sekolah, dijelaskan bentuk bumi itu bulat, bumi berputar pada sumbunya 24jam sehari semalam kemudian bumi beredar (tawaf) megeliling matahari kurang lebih 365 hari selama setahun.
dan matahari itu besarnya kurang lebih 102x diameter bumi. dan planet maupun bintang-bintang
adalah benda langit yang ukuranya sangat bervariasi yang besarnya bisa hingga ratusan kali
daripada ukuran bumi.dan bla...bla...bla...
dan bumi hanya setitik debu di jagat raya yang maha luas tidak terhingga.
Begitulah ilmu yang diajarkan sekolah-sekolah sampai saat ini.
Tanpa saya sebutkan lebih rinci lagi, tentu sebagaian besar sudah mengetahui dan tidak asing lagi bagaimana mekanisme alam semesta dengan bentuk bumi bulat dan matahari sebagai pusat tata surya.
Saya sebagai penulis di sini pada mulanya oke saja dengan berbagai informasi dan pelajaran -pelajaran yang saya terima selama ini tentang alam semesta yang berkaitan bentuk bumi bulat.
Kemudian ketika mulai banyak beredar informasi dari internet bahwa bentuk bumi sebetulnya
tidak bulat, saya mulai ragu tetapi melihat apa yang sekilas terlihat dan tersirat nalar bahwa
bentuk bumi bulat tidak terbantah secara nalar apabila melihat logika terjadianya siang dan malam dan terjadinya gerhana. Namun saya terus belajar dan berpikir dalam kebingungan yang satu masuk akal dan yang lain tidak masuk akal (ada missing link) sampai beberapa waktu lamanya.
Pada sampai saatnya saya bisa mendengarkan Alquran dan terjemahannya berkali-kali, saya putar, saya baca berualang-ulang, bahwa bumi sebagai "Hamparan" yang saya pahami adalah insyallah benar-benar hamparan seperti yang dilihat manusia. bukan bulat yang terlihat sebagai hamparan bagi manusia yang sangat kecil. Karena manusia bisa milihat apa saja bisa berbeda tergantung perspective-nya. "...dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah..."
Tentang teori bentuk bumi bulat ataupun datar anda bisa cari di berbagai situs internet.
Tetapi saya akan mebahas secara kusus bagaimana Alquran menerangkan bentuk bumi menurut apa yang saya pahami.
Jika saya percaya bumi bulat maka ayat ini Alquran tidak sejalan dengan dengan teori bumi bulat heliosentris.
-Qr|81|2|"dan apabila bintang-bintang berjatuhan",
-Qr|82|2|"dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan"
-Qr|9|16|"dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah".
apakah ini ayat (muhkamat) atau (mutasabihat)? atau apakah ini gaya bahasa sarkasme, epinisme, hiperbolime dll?. mengapa tidak memakai bahasa "berbenturan" atau "bertabrakan" jika bintang mempunyai ukuran sesuai teori bumi bulat heliosentris?
Disebutkan juga beberapa kata "seluas langit dan bumi" bukan "sebesar bumi dan seluas langit"
-Qr|57|6|"Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati".
-Qr|7|54|"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
-Qr|10|6|"Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa".
ada beberapa kata "memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam",
"menutupkan malam kepada siang", "pertukaran malam dan siang". inilah yang dianggap takwir jika bumi ini bulat.
Justru menurut pemahaman saya ini lebih menguatkan dalam teori bumi datar, bahwa siang dan malam itu berdampingan dengan mekanisme seperti air dan minyak yang tidak dapat bersatu. Jika malam dimasukkan ke dalam siang maka siang akan pergi dan sebalikknya jika siang dimasukkan kedalam malam maka malam akan pergi ke lain tempat. Persis apa yang diteorikan dalam bumi teori bumi datar.
Tentang langit.
Apakah langit itu?
Dalam perspective bumi bulat pemahaman langit terpecah menjadi dua bagaian yang tidak jelas,
yaitu langit sebagai atmosfer atau space jagat raya.
Maka jika pemahaman keduanya dikaitkan dengan ayat-ayat yang ada di Alquran maka akan terdapat kontradiksi dan missing link.
Missing link dan kontradiksi ini terjadi apakah karena penafsiran ayat yang tidak benar ataukah
karena memang ada kesalahan dalam teori dan pemahaman bumi bulat heliosentris.
Coba renungkan ayat-aya berikut ini yang berkaitan dengan langit:
"hujan dari langit"
apakah langit yang dimaksud dalam teori bumi bulat heliosentris mengandung air atau mendatangkan hujan?
"dari langit", "di langit", bukan "dari dalam langit", bukan "dari atas langit".
tentu masing-masing mempunyai makna yang berbeda.
mari kita bicara logika bahasa manusia:
kita ambil contoh padanan kata "langit" kita padankan "Rumah Gusdur"
Seseorang tidak bisa masuk "Rumah Gusdur" kecuali mendapat ijinnya.
Apakah sesorang tidak bisa berkunjung dan sampai ke "Rumah Gusdur" tanpa mendapat ijin?
Seseorang berkata "saya dari Rumah Gusdur". Apakah bisa dipastikan orang tersebut
sebelumnya telah memasuki Rumah Gusdur atau hanya di halaman atau terasnya saja?.
Jawablah dengan akal sehat masing-masing makna dari kata tersebut.
-Qr|80|25|"Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit)"
-Qr|10|24|"Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi,...".
-Qr|14|32|"Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit,....".
-Qr|16|10|"Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, ...".
-Qr|16|65|"Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dandengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran)".
-Qr|20|53|"Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam".
-Qr|22|63|"Apakah kamu tiada melihat, bahwasanya Allah menurunkan air dari langit,lalu jadilah bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui".
-Qr|23|18|"Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran;...".
-Qr|24|43|"Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan,kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya".
- Qr|25|48|"Dialah yang meniupkan angin (sebagai)pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih,".
-Qr|54|11|"Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah".
dan masih banyak lagi ayat yang belum saya sebutakan berkaitan dengan air dari langit.
Langit dan bintang-bintang
apakah bintang itu?,
-Qr|5|16|"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit)
dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya)".
-Qr|37|6|"Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang,"
silakan cari apa bintang itu dalam teori bumi datar apa dalam teori bumi bulat!
Penciptaan Alam Semesta
manakah langit dulu atau bumi dulu yang diciptakan, apakah anda masih
percaya teori bigbang, nebula dll.?.
-Qr|13|2|"Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu) dengan Tuhanmu".
-Qr|1|10|"Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya.
Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya
empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.
Qr|41|11|Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,
lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati"".
-Qr|31|10|"Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakka
-Qr|35|41|"Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan..."
-Qr|21|30|"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?".
Sangat jelas disebutkan Alquran bahwa bumi diciptakan yerlebih dahulu.
Jika kita percaya bumi bola dengan theori gravitasinya, dimana bumi mengorbit matahari karena gravitasi, lantas ketika bumi diciptakan mengorbit apa sebelum langit dan obyek obyek yang berada di langit diciptakan?.
Bagaimana matahari diciptakan kl langit waktu itu belum diciptakan?.
Bukankah sesuatu itu membutuhkan tempat atau ruang?.
Ruang atau tempat ada karena adanya sesuatu.