Jumat, 17 Oktober 2014

Debu Di Atas Debu

lihat video berikut ini :


 “Debu di atas debu” begitulah ungkapan yang pernah digambarkan oleh cendekiawan seperti halnya Taufiq Islmail untuk menggambarkan keberadaan manusia di alam semesta. Tetapi komparison atau perbandingan  tersebut sebetulnya belum memadai jika dijadikan acuan ukuran antara manusia dan alam semesta, tetapi sebagai ungkapan tentunya mempunyai arti yang sangat dalam dan sangatlah luas.
Ketika pikiran kita sedang menelusuri eksistensi kita, yang begitu keciiiiilnya dibanding alam semesta, dan begitu besarnya kita dibandingkan dengan molekul-molekul, atom dan zat-zat yang menyusun diri kita.
Tuhan yang menciptakan alam semesta ini, bagi Tuhan, apakah atom atau molekul ini kecil?, apakah bumi ini besar?, apakah Matahari ini besar sekali?, apakah galaksi ini sangat besar?.  Dan setrusnya.
Disebutkan bahwa dimensi dan ruang adalah ciptaan Tuhan, maka di alam ke-Tuhanan yang berbeda tentunya tidak mengenal besar ataukecil,  jauh atau dekat, lama atau sebentar.
Saya akan membuat perumpamaan, mungkin bagi orang  tehnik yang mengenal software  ruang untuk menggambar yaitu “Autocad” bisa lebih mengerti perumpamaan ini.
Ketika saya menggambar sebuah baut dengan ukuran diameter 4 milimeter, panjang 15 milimeter, kemudian saya juga menggambar kotak ukuran 4 meter dan 15 meter,  atau saya menggambar peta dengan lebar 4 kilometer dan panjang 15 kilometer maka dalam benak orang awam gambar baut tadi adalah gambar yang sangat kecil, sedang peta adalah gambar yang sangat besar.

“AutoCad” sebagai perumpamaan dimensi ruang pada alam semesta.
Bagi saya yang menggambar diruang “Autocad” besar atau kecil tidaklah penting, tetapi yang lebih penting adalah value atau nilai ukuran yang disebutkan, karena yang kecil atau yang besar tadi bisa saya pandang (zoom) sesuai yang saya mau.
Pada Autocad selain feature yang bisa dibuat tampak ada juga yang bisa disembunyikan (hiden) ataupun (invisible ) tergantung sang operator mau memunculkannya atau menyembunyikannya seperti halnya layer-layer yang bisa di mode on atau off.

Begitu juga alam semesta ini yang diciptakan Tuhan ada yang nyata yang disebut alam Alam Nasut artinya alam dunia, yakni alam yang dihuni manusia yang juga disebut alam al-Mulk, “Alam Kekuasaan Allah”.  Alam Nasut merupakan alam kasat mata atau (dalam istilah lain) alam Syahadah, Alam Nyata
selain itu ada alam yang tidak bisa dijangkau oleh teknologi manusia yaitu:

   - Alam Jabarut ialah alam kekuasaan Allah swt
   - Alam Malakut ialah alam kegaiban, merupakan alam jin atau malaikat,
 Jika manusia di hadapan Tuhan sebagai mahluk yang besar atau kecil, yang hina atau mulia, maka Tuhan-lah yang berhak menentukannya.

Yang menjadikan existensi suatu obyek adalah perannya bukan ukuran atau zise.
Sebagai contoh: sebuah komputer dengan sebuah casing walaupun ukurannya sangat besar, tetapi nilanya jauh lebih rendah apabila dibanding sebuah chips processor yang ukurannya jauh lebih kecil, dan chip processor akan akan mempunyai nilai yang tak terhingga apabila di dalamnya terdapat data-data yang sangat penting.
Begitu juga dengan keberadaan manusia, yang dinilai adalah perannya, bukan ukuran atau fisiknya.