Kamis, 19 Juni 2014

Berbalik 180 derajad

sudah hilang kekagumanku terhadapmu, terhapus wibawamu dengan kecerobohanmu yang tak mungkin kembali seperti dulu.

Ternyata anggapan saya selama ini keliru  bahwa akan ada yang mewarisi gaya kepemimpinan Gus Dur.
Gus Dur adalah seorang yang religius namun tidak fanatik.
Gus Dur juga bukan seorang yang sekuler tetapi beliau adalah seorang yang religius tetapi tidak fanatik.
Gus Dur tahu bahwa religius tidak harus fanatik
Gus Dur tahu bahwa fanatik dan sekuler sama bahayanya


dan itu ternyata tidak ada pada orang yang selama ini aku anggap mengerti, terbukti dengan berita berikut ini.

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/06/19/n7eq8k-wimar-saya-minta-maaf
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembawa acara Wimar Witoelar meminta maaf atas foto dan status yang ia posting di akun Facebook, Ahad (15/6). "Ini kelalaian saya. Saya mohon maaf, terutama ke Muhammadiyah," katanya kepada ROL melalui sambungan telepon, Kamis (19/6).
Ia mengaku menemukan foto itu dari jejaring sosial dan langsung mengunggahnya di akun miliknya. Pertimbangannya, karena foto itu dianggap cukup ilustratif dalam menggambarkan peta politik yang berkembang saat ini. Khususnya mengenai dukungan terhadap Prabowo Subianto.
"Saya memasang karena sudah banyak yang bicara. karena ini lucu juga. Jadi, temanya waktu itu lucu, bagaimana diekspos hubungan itu," tambahnya.
Ia juga memberikan pernyataan mengenai status yang ia unggah di akun Facebooknya. Menurut dia, status "Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys" yang ia pasang terinspirasi dari komik dan film superhero.
"Kalau kita lihat Batman dan Kapten Amerika di serial Marvel, Gallery of Rogues itu biasa digunakan untuk menggambarkan mereka yang berbeda dari kepentingan umum. Saya anggap, orang yang sudah didakwa korupsi itu termasuk golongan rogues," paparnya.
Ahad (15/6), Wimar Witoelar memposting sebuah foto di akun Facebooknya. Isinya, berupa foto yang memperlihatkan Prabowo Subianto dan elite koalisi Merah Putih yang dipadukan dengan tokoh terorisme.  
Foto yang diduga rekaan tersebut memperlihatkan Prabowo bersama Hatta Rajasa bersama serta elite partai pendukungnya. Seperti Anis Matta, Aburizal Bakrie, Suryadharma Ali hingga Tiffatul Sembiring. Terdapat juga tokoh Islam garis keras seperti Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan Abubakar Ba'asyir.
Namun di bagian atasnya, tampak beberapa tokoh terorisme. Misalnya, terpidana mati kasus bom Bali Imam Samudera dan Amrozi. Ada juga pimpinan Alqaidah Osama bin Laden. Tokoh-tokoh tersebut mengapit mantan presiden Soeharto yang juga merupakan bekas mertua Prabowo.
Sementara di bagian bawah, terpampang logo partai dan beberapa ormas Islam. Seperti Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HIT). Meski pun, tak terlihat logo Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan salah satu ormas Islam tertua di Indonesia.
Selain itu, Wimar juga memberikan komentar terkait foto itu. "Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys" (Galeri Bajingan.. Kebangkitan Orang Jahat).