Minggu, 03 Juli 2011

Tip-tip populer

Cara Memasang Pompa Air
Hampir setiap rumah tangga yang mempunyai sumur sendiri biasanya tidak terlepas dari penggunaan pompa air. Pompa air ini akan berfungsi apabila cara pemasangannya benar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memasang sendiri pompa air adalah :
1. Ketahui jenis pompa airnya.
    ada beberapa jenis pompa air diantaranya,
   -Pompa sumur dangkal non otomatis / otomatis.
   -Pompa sumur dalam (jet pump) non otomatis / otomatis
2. Peletakan pompa.
    yang harus diperhatikan adalah bahwa semua pompa mempunyai 2 hal dalam mendistribusikan air, yaitu
    menghisap air kemudian memancarkan air. Untuk jenis jenis pompa sentrifugal (yang menggunakan kipas)
    biasanya mempunya spesifikasi sebagai berikut :
    -Daya listrik : (dalam watt/Kw)
    -Daya hisap : maximum =9 meter atau dalam teori daya hisap maximum pompa adalah 1 atm (atmosfere)
      =10,4 meter , tetapi pada kenyataanya jarang pompa yang bisa menghisap pada kondisi maximum, maka
      sebaiknya letakkan pompa kurang dari 9 meter dari permukaan air.
    -Daya Pancar, biasanya berbanding lurus dengan kekuatan daya (watt) pompa. dan berbanding terbalik
      dengan penampang diameter saluran (pipa). semakin besar daya pompa maka akan semakin tinggi daya
      pancarnya, begitu juga apabila saluran outletnya pipa diperkecil.
    -Kapasitas (liter per menit, lt/m) akan dipengaruhi oleh peletakan pompa dan daya / kekuatan pompa.

Kelengkapan pokok instalasi.
1. pompa komplit dengan kabel listriknya
2. pipa hisap + foot klep yang dipasang pada ujung bawah pipa hisap
3. pipa pengeluaran

Kelengkapan tambahan  jika diperlukan
1. tandon air.
2. kran.

untuk otomasi pompa ada beberapa macam
-dengan limit switch pressure yang dipasang pada tabung bertekanan yang dihubungkan dengan saluran pengeluaran sehingga jika keran ditutup maka tekanan pada tabung akan naik sehingga elektrik switch akan terputus.
-dengan elektrik limit switch pada tandon air, ini dapat menggunakan tekanan pada tandon air ataupun menggunakan sensor ketinggian air dalam tandon.

untuk jenis pompa sumur dalam (jet pump) sebenarnya daya hisapnya sama dengan pompa-pompa air lainnya yaitu teorinya =10,4 meter 1 atm, tetapi implentasinya mesin pompa jet pump bukan di disain untuk menyedot air tetapi lebih pada mendorong air dengan mengatur sirkulasi air sedemikian rupa sehingga air yang didorongkan dari impeller pompa disirkulasikan ke bawah  mendekati pipa hisap yang berada di bawah permukaan air kemudian dialirkan lagi ke atas melalui percepatan nozzle sehingga membawa (mendorong) air di dalam pipa hisap ke atas. Dengan demikian letak mesin pompa tidak tergantung dengan kedalaman air, tetapi yang menjadi faktor terpenting adalah kekuatan/daya mesin pompa tersebut.

Berikut ilustrasi cara pemasangan kedua jenis pompa air tersebut, semoga bermanfaat.






 Bar itu adalah satuan pengukur tekanan, baik tekanan udara (atmospheric pressure) mau pun tekanan air (hydrospheric pressure).

1 Bar = 1,01 Atm (Atmosfer); untuk memudahkan dibulatkan menjadi 1 Bar = 1 Atm.

Nah, dalam hal Water Resistan 20 Bar maksudnya ketahanan terhadap tekanan air sebesar 20 Bar.

Berikutnya, air yang bagaimana?

Kalo di air laut, perubahan tekanan bertambah 1 Atm setiap kedalaman 10,084 meter (33,05 kaki), dibulatkan menjadi 10 meter (33 kaki).
Jadi, di kedalaman 10 meter air laut tekanan airnya sebesar 2 Atm, di 20 meter menjadi 3 Atm, dan seterusnya.

Untuk air tawar penambahan tekanan 1 Atm terjadi setiap 10,336 meter (33,93 kaki), dibulatkan menjadi 10,4 meter (34 kaki).


Bila dihitung-hitung, dengan nilai konversi 1 Bar = 1,01 Atm, tekanan air sebesar 20 bar terjadi pada kedalaman:

Air Laut = + 191,613 meter
Air Tawar = + 198,451 meter

1 komentar: