Sabtu, 16 Juli 2011

Tehnik Pengendalian Semburan Lumpur Panas (Mud Volcano)

Kami coba presentasikan bagaimana cara mengendalikan semburan lumpur panas dan sejenisnya yang tidak diinginkan yang terjadi pada saat proses pengeboran  ke dalam bumi, seperti halnya semburan lumpur panas Lapindo. Untuk kasus Lapaindo sebenarnya bisa diatasi dengan cara berikut ini apabila dilakukan sejak awal, tetapi sekarang ini kondisinya memang sulit dikendalikan karena sudah terlanjur parah, dan lubang-lubang semburan itu tidak lagi tunggal tetapi sudah terjadi intrupsi (susupan) yang terjadi cukup luas di sekeliling area lubang semburan utama.

Tehnik ini kami namakan Bottom-up Pyramid (kukusan malik).
Caranya adalah dibuat sebuah bentuk (modul dasar) menyerupai bangun sebuah prisma atau kerucut terbalik yang ditengahnya dipasang pipa pengendali yang diameternya disesuaikan dengan  flow semburan lumpur tersebut.
Pipa pengendali tersebut mempunyai 2 output yang membentuk formasi “T” atau “Y” yang salah satunya lurus mengarah ke atas yang berfungsi sebagai extension bila nantinya diperlukan perpanjangan dan satunya lagi ke samping yang berfungsi untuk pengendalian.. Masing-masing output dilengkai dengan kran/velve pengendali dan alat pengukur tekanan..
Kemudian modul dasar tersebut diletakkan tepat diposisi semburan dengan sebuah alat, dalam keadaan saluran extension ditutup sedangkan saluran pengendali dibuka dan diarahkan keluar.
Setelah itu modul dasar diisi dengan concret (beton cor). Karena beban beratnya maka modul dasar tersebut perlahan-lahan akan mulai amblas ke bawah (seperti kapal mau tenggelam) dan itulah yang dikehendaki namun pergerakan amblasnya harus dikontrol dengan crane agar sesuai dengan posisi yang dikehendaki.
Dalam kondisi ini sebetulya lubang Lumpur sudah tertutup namun belum sepenuhya karena masih terjadi interupsi /susupan lumpur disekitar modul dasar. Untuk itu modul dasar harus diperbesar agar mendapatkan posisi yang mantap dan stabil, dengan cara menambahkan dinding baja baru sebagai extension, begitu juga pipa pengendali disambung lagi di bagian extension  dengan membuat lagi saluran extension dan saluran pengendali. Setelah saluran pengendali pertama ditutup secaran permanent, kemudian  modul yang telah perbesar tersebut diisi lagi dengan concrete, dan karena bebanya bertambah lagi sehingga alat/benda tersebut semakin turun dan mantap menutup saluran semburan Lumpur.
Agar interupsi / susupan lumpur tidak terjadi disekeliling alat tersebut, serta alat tersebut tidak bergerak turun terus menerus maka di sekelilingnya perlu di bikin semacam kait / jangkar.
Untuk mencapai posisi yang mantap dan stabil boleh jadi diperlukan beberapa kali perbesaran/extension.
Jika alat tersebut sudah mencapai posisi yang mantap dan stabil, tidak ada interupsi / susupan  di sekelilingnya maka yang diperlukan adalah mengkaji apakah semburan tersebut dapat ditutup atau dikendalikan, ini dimungkinkan karena di alat tersebut sudah terpasang pengukur tekanan dan velve pengendali yang dapat di buka atau ditutup bila dikehendaki.

Secara teknis cara ini memungkinkan untuk dilakukan, namun diperlukan percobaan dulu dalam skala kecil dengan membuat simulasi tiruan semburan lumpur lapindo.

Bagaimana implementasinya ?
Bahwa kita harus membuat sebuah bentuk sebagai modul dasar menyerupai bangun sebuah prisma atau kerucut terbalik dari plat baja dan jika diperlukan diberikan rangka yang kuat, seperti halnya kita membuat sebuah badan kapal. Ukuran dan besarnya kita rencanakan agar modul dasar tersebut memungkinkan dibawa dengan alat yang dapat disediakan ke lokasi semburan yaitu grider crane. Selain itu modul dasar tersebut nantinya dapat diperbesar atau disambung-kan seperti halnya  membuat dinding kapal, untuk itu harus dipikirkan keamanan pekerja yang nantinya akan menyambung pelat-pelat baja tersebut.
Sebelumnya harus dibuat landasan untuk menempatkan grider crane sehingga dapat membawa modul dasar tersebut dan perlengkapannya  ke posisi semburan.

Berikut adalah sketch presentasi




(oleh Achmad Budiono)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar