Jika Indonesia ingin menggabungkan beberapa pulau utamanya dengan jembatan diantaranya Jawa dengan Mudura-Suramadu, Jawa dengan Sumatra -Jembatan Selat Sunda (JSS), dan Sumatra dengan Malaysia -Jembatan Selat Malaka (JSM), justru negara tetangga Thailand ingin membedah daratannya sehingga 2 lautan utama yaitu Samudra Hindia dan Laut Cina Selatan akan terhubung.
Thailand mempunyai rencana untuk mempersingkat (memotong ) jalur transportasi laut dari Eropa, Afrika dan TimurTengah ke Asia Timur yang berkembang menjadi pusat ekonomi dunia seperti Cina, Korea dan Jepang dengan cara membuat kanal (terusan) seperti halnya terusan Panama atau Suez di wilayah yang akan memotong leher terkecil wilayah semenanjung Malaka. Terusan Thai juga biasa disebut Terusan Kra atau terusan Tanah Genting Kra yang akan melewati Thailand Selatan. Thailand menganggarkan dana 21, 2 milyar Dollar AS untuk pengerukan Terusan Kra tersebut.
Gambar beberapa lokasi alternatif tempat
dibangunnya kanal
Pembangunan Terusan Kra tersebut akan memperpendek jalur pelayaran sepanjang 612 mil yang yang melewati Selat Malaka menghubungkan antara laut Cina Selatan dengan Samudera Hindia. Selama ini kita tahu bahwa selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran terpenting di dunia. Kurang lebih 50 ribu kapal melintasi jalur ini setiap tahunnya.
Jika terusan tersebut jadi selesai dibangun diperkirakan 50% dari 50 ribu kapal setiap tahun yang melewati Selat Malaka akan beralih jalur melalui selat tersebut dan bisa dibayangkan perekonomian Singapura bisa dikatakan hampir sepenuhnya tergantung dari jalur transportasi laut tersebut akan mengalami kemunduran bahkan kebangkrutan.
Karena hal itu-lah tidak mudah bagi Thailand untuk merealisasikan proyek tersebut, karena dengan berbagai daya upaya Singapura pasti akan menghalangi terlaksananya proyek tersebut. Dengan kekuatan ekonominya yang ada saat ini Singapura berupaya membujuk investor dan kontraktor agar tidak bersedia mengerjakan proyek tersebut tetapi dengan dukungan Cina maka proyek tersebut optimis dapat terlaksana, karena Cina mempunyai kepentingan besar dengan proyek ini.
Bagaimana pengaruhnya dengan Indonesia jika terusan ini dibangun?
Hal ini sepenuhnya tergantung dari kebijakan pemerintah Indonesia, kalau mengambil langkah-langkah yang benar justru akan sangat menuntungkan Indonesia tetapi jika tidak mengambil tindakan apapun maka akan sedikit terjadi penurunan pertumbuhan bagi keseluruhan Indonesia.
Kalau diamati dari letak geografis keseluruhan Indonesia dengan dibangunnya Kra kanal tersebut, maka bisa dilihat Indonesia akan sedikit terisolir dengan adanya pengalihan rute transportasi laut tersebut, tetapi ada secercah harapan bahwa masih ada wilayah Indonesia yang letaknya sangat srategis jika terusan tersebut dibangun, yaitu wilayah Indonesia ujung paling barat, Sabang-Banda Aceh.
Peta jalur pelayaran saat ini
Peta jalur pelayaran jika terusan Kra dibuka dan di Sabang-Banda Aceh dijadikan pelabuhan besar bertaraf Internasional.
Jika dulu Habibie dengan jeli menjadikan Batam menjadi pusat pengembangan Ekonomi untuk menangkap peluang kegiatan ekonomi di wilayah tersebut sehingga dijadikanlah Batam sebagai wilayah Otorita., maka tidak ada salahnya apabila pemerintah menjadikan wilayah Banda Aceh bagian Ujung Barat dan Utara dijadikan Otorita kawasan ekonomi kusus, yang bisa jadi akan melebihi perkembangan ekpetasi Batam karena selain berhubungan tengan jalur transportasi penting dunia juga secara langsung berhubungan dengan sebagian besar wilayah daratan Indonesia yaitu Sumatra dan nantinya apabila Jembatan Selat Sunda(JSS) dibangun akan terhubung langsung dengan pusat kegiatan ekonomi yaitu Jawa.
Strateginya perlu diupayakan pembangunan pelabuhan bertaraf Internasional dengan segala fasilitas pendukungnya, kemudian kawasan industri dan pusat perdagangan di wilayah tersebut. Jalan Toll Medan- Banda Aceh mesti segera direalisasikan, Bandara Internasional Kualanamu-Medan mesti harus segera diselesaikan.
Dengan demikian maka Sabang-Banda Aceh kedepannnya akan menjadi Gate of Indonesia
Bagaimana Bapak-apak pembuat kebijakan?
Adakah Tuan-tuan yang terhormat tertarik untuk mengurusi sebagai antisipasi dibangunnya terusan Kra di Thailand demi untuk keseluruhan bangsa Indonesia ataukah hanya tertarik proyek yang menguntungkan diri sendiri atau jawatannya?
Kami Tunggu jawaban Tuan-tuan!!!!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar