Rabu, 11 Maret 2020

"Rezeki"

"Rezeki"
Orang berpikir bahwa rezeki adalah hasil kerja keras.
Orang berpikir bahwa rezeki adalah hasil kepandaian kita.
Memang banyak orang yang bekerja keras mempunyai rezeki yang banyak-banyak.
Memang banyak orang yang pandai mempunyai rezeki yang banyak-banyak.
Apakah mereka juga tidak melihat dan berpikir?
Bahwa banyak orang yang tidak bekerja keras juga mempunyai rezeki yang banyak-banyak.
Apakah mereka juga tidak melihat dan berpikir,
Bahwa banyak juga orang yang bekerja keras
siang malam banting tulang tetapi tetap tidak dapat rezeki yang banyak-banyak.
Apakah mereka juga tidak melihat dan berpikir?
Bahwa banyak orang yang tidak pandai dan tidak mempunyai pendidikan tinggi juga mempunyai rezeki yang banyak-banyak.

Orang berpikir bahwa dengan rezeki yang banyak-banyak akan menjadikan hidup enak.
memang banyak orang yang mempunyai rezeki banyak-banyak hidupnya menjadi enak.
Apakah mereka juga tidak melihat dan berpikir?
Bahwa banyak juga orang yang mempunyak rezeki banyak-banyak tidak bisa hidup enak.
Apakah mereka juga tidak melihat dan berpikir?.
Bahwa banyak orang yang tidak mempunyai rezeki banyak-banyak bisa hidup bahagia dan enak.

Jadi apakah orang tidak perlu bekerja keras?
Jadi apakah orang tidak perlu rezeki yang banyak-banyak?.
oh..., sebaiknya jangan jawab dulu perlu atau tidak.
cari tahulah dulu apa perlunya kita hidup dan dihidupkan!.
jika kita tahu apa perlunya hidup dan dihidupkan,
maka kita akan tahu perlu tidaknya bekerja keras.
maka kita akan tahu perlu tidaknya rezeki banyak-banyak.

Itu-lah resonasi
Begitu-lah reason-nansi

Semoga syair berikut ini selalu mengingatkan kita hakekat daripada rezeki :
takaran tezeki :

Allah menjamin rezeki setiap mahluknya

Hakekat kecukupan

dan tidak perlu ada yang dikhawatirkan soal rezeki

ciri-ciri hubuddunya (cinta dunia)

Allah yang mengatur rezeki, kaya atau miskin bukan kerja keras atau kepintaran kita

Semoga bermanfaat
achmad budiono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar