Minggu, 20 Februari 2011

Serakah

teringat waktu dulu ketika aku pulang ke Tayu, waktu itu baru beberapa bulan trayek bus Pati-Jepara diberlakukan. Sudah ada beberapa bus yang beroperasi dan beberapa diantaranya beroprasi sampai menjelang petang. ketika aku amati load penumpangnya cukup bagus bahkan sampai menjelang petang sekalipun karena jadwal perjalanannya yang rutin dan teratur.
beberapa bulan kemudian aku diterima bekerja di sebuah perusahaan di kota Kudus. bersyukur aku bisa lajo setiap hari (pulang dan pergi kerja dari Pule-Tayu-Pati-Kudus) karena setiap pagi ada bus yang berangkat ke Pati dan setiap petang ada bus yang pulang ke arah Jepara.
Ternyata tidak hanya aku yang memanfaatkan jadwal perjalanan bus tadi dari awal hingga jadwal terakir, tetapi banyak sekali pelajar dan pelajo-pelajo lainnya.
Tetapi setelah berjalan beberapa waktu kemudian kerutinan tersebut terusik oleh beberapa tukang ojek. oleh para pengojek semua bus selepas pukul 5 sore tidak diperkenankan membawa penumpang ke arah Jepara dan harus turun di kota Tayu, dengan harapan para penumpang berpindah menggunakan jasa ojek.
pada awal-awalnya memang benar, para penumpang yang terjebak harus turun di kota Tayu terpaksa melanjutkan perjalanan ke arah barat dengan jasa tukang ojek. tetapi lambat laun ternyata setiap petang orang yang melanjutkan perjalanan ke arah barat semakin berkurang, bahkan load penumpang bus dari Pati ke Tayu pada menjelang petang berkurang drastis karena orang sudah tahu akan adanya kesulitan melakukan perjalanan samapai tujuan.

di sini aku ambil kesimpulan bahwa "menghalangi orang lain menjalankan bekerja dengan harapan agar pekerjaan itu berpindah kepada dirinya adalah perbuatan serakah yang teramat bodoh"

semua orang tentu sudah tahu yang namanya serakah itu perbuatan yang tidak baik, tetapi tanpa disadari sifat-sifat serakah itu telah menjadi hal yang biasa terjadi di kehidupan kita mulai dari yang lingkupnya kecil sampai yang besar bahkan sampai yang namanya "korupsi"
"Serakah" selain tidak akan membawa keuntungan diri dalam jangka panjang, dan yang pasti akan ada pihak-pihak yang dirugikan baik secara langsung maupun tidak langsung.
kalau kita sudah berbuat serakah artinya kita telah membuat multiple ke-mudlorotan (perbuatan jelek yang bertingkat-tingkat)

jadi dalam bekerja dan berusaha tempatkanlah orang lain itu sebagai partner, bukan saingan sekalipun yang kita target adalah sama. sudah banyak contoh keberhasilan dapat diraih karena hasil dari kolobrasi dan bukannya keserakahan untuk menguasi sendiri.
kita lihat ketika ada orang bikin sepatu, kemudian tetangganya ikut bikin, orang sekampung ikut bikin, bahkan orang satu desa ikut bikin ternyata bukannya barangnya tak laku, tetapi malah berdatangan orang berbondong-bondong ke desa tersebut karena desa tersebut telah menjadi sentra pembuatan sepatu.

demikian sedikit kisah/cerita semoga dapat diambil hikmahnya

terimakasih
achmad budiono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar