Rabu, 02 Februari 2011

Berhenti Selagi Terhormat

seorang pemimpin jabatan hendaknya melihat sejarah, melihat mereka-mereka yang pernah memimpin sebelumnya.

kita lihat banyak pemimpin jabatan dengan kedudukan tinggi dihormati dan disegani, tetapi akhirnya mereka terjatuh atau dijatuhkan. lalu pertanyaanya mengapa bisa terjadi?.

tidak ada jawaban yang pasti, tetapi ini-lah sebagian watak dari manusia, jikalau sedang duduk di atas semakin lama duduk akan terlena dan menjadikan lupa untuk apa sebenarnya dia duduk di situ. sementara itu yang di bawah semakin lama akan semakin jeli memandang yang duduk di atas. dan sudah menjadi kodrat bahwa kemampuan sesuatu di dunia fana ini ada batasnya termasuk kemampuan seseorang. setelah melewati titik kulminasi maka kemampuannya akan berjalan stagnan bahkan cenderung menurun.

begitu juga seorang pemimpin ada saatnya dia mencapai keberhasilan dan selalu ingin lebih berhasil, namun jikalau terlena ia akan tidak menyadari bahwa ia sudah berada di titik kulminasi. yang akhirnya yang di bawah sudah tak sabar yang akhirnya ada usaha untuk membuat sang pemimpin diganti.

kita lihat dalam sejarah : soeharto, husni mubarak, ferdinand marcos tentu sudah tahu riwayatnya.

berkaca dari itu, maka nasehat bagi seorang pemimpin jabatan adalah "berhenti selagi terhormat"

oleh: achmad budiono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar