Yang pernah saya tahu pre-disain yang ada untuk Jembatan Selat Sunda (JSS) adalah single decker dengan 3 lajur per arahnya + double track kereta api di tengahnya (lihat video berikut Jembatan Selat Sunda). Saya punya konsep yang lebih stabil untuk suspension bridge dengan bentang yg sangat panjang. Jembatan dibuat double decker modular sistem 95 persen dari baja, paling atas 2 lajur per arah untuk kendaraan ringan (pribadi) + lajur sepeda motor, kemudian deck kedua terdiri dari 2 lajur ++ per arah untuk kendaraan berat + double track kereta api ditengahnya. sedangkan dibawah deck kedua dibuat utility space untuk jaringan pipa, kabel dll. sedangkan untuk akses ke rest area (pulau di selat tersebut) menggunakan interchange building.
Kelebihan disain double decker tersebut adalah :
-lebih stabil untuk konstruksi suspension bridge karena titik beratnya berada paling bawah.
-lebih tahan terhadap gempa karena dibuat secara modular per segment yang 95% terbuat dari baja.
-konstruksi lebih ringan karena unsur beton tidak terlalu banyak
-jika dibutuhkan pemeliharaan maka tidak akan terjadi penutupan lajur secara menyeluruh.
-untuk keseluruhan cost lebih murah dan lebih cepat pengerjaanya dibanding dengan pre-cast suspension bridge.
-jika terjadi fatal accident, seperti terjadi kebakaran maka walaupun rawan terjadi distorsi karena panas tetapi akan lebih mudah rehabilitasinya karena dibuat mudular sistem.
Berikut pre-disain konsep tersebut dengan harapan kiranya bisa untuk tambahan masukan.
assalamu'alaikum wr. wb. kenangan akan kampung halaman adalah sesuatu yang takkan dapat dilupakan, karena di situlah suka dan duka bersama ayah, ibu, handai taulan kita jalani. mudah-mudahan dengan blog ini kita bisa berbagi pengalaman dan kenangan berkaitan dengan kehidupan di kampung halaman. tetapi tidak menutup untuk posting-posting lainnya yang menarik dan bermanfaat. wa'alaikaum salam wr. wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar