Selasa, 08 Februari 2011

Provokasi..!

....tiba-tiba sudah banyak berkelompok orang datang. ketika aku tanya seseorang ada apa gerangan ia menjawab "entahlah". tak seberapa lama kemudian mereka beramai-ramai menggiring menendang, menjotos seseorang yang tak berdaya. akirnya matilah seseorang tadi oleh beramai-ramai orang.

setelah aku mencari informasi sana-sini yang serba simpang siur, satunya menjawab "tak tahu pasti" yang lainnya lagi menjawab "dia itu benar-benar keparat, bikin kita semua was-was setiap saat. emangnya kamu gak tahu kalau dia itu penculik!"
akirnya aku dapatkan sebagian besar orang berkata bahawa  dia itu penculik.
kemudian aku tanya seseorang yang mengatakan bahwa korbannya adalah penculik "darimana bapak tahu bahwa dia itu penculik?"
orang tadi menjawab: "tadi ada yang melihat katanya orang tersebut gerak geriknya mecurigakan dan setelah ditanya jawabanya mbulet".

keesokan harinya tersiar beritah bahwa ada anggota keluaraga dari kampung seberang yang kehilangan seseorang yang diindikasikan punya gangguan jiwa dengan ciri-ciri seperti orang tersebut. setelah di cek kebenarannya ternyata yang menjadi korban oleh masa tadi adalah orang tersebut.

ternyata di negeri ini masih banyak kejadian-kejadian seperti itu dengan berbagai format yang berbeda seperti dukun santet, tawuran antar kelompok dll., yang sebetulnya sebagian besar mereka yang terlibat tidak tahu persis permasalahnnya. mereka hanya terbakar emosi oleh segelintir "provokator".

masih banyak yang kita bisa lihat di beberapa peristiwa "pilkada". banyak mereka yang berjuang jiwa dan raga megorbankan segala-galanya sedangkan mereka para kandidat ternyata hanya meberi segelintir iming-iming harapan yang belum pasti. dan alangkah ironinya ketika sang pendukung berjuang mati-matian ternyata sang kandidat sedang bersantai di hotel, di restoran tanpa hirau bagaimana pendukungnya mempertaruhkan nyawanya.

untuk itu kiranya marilah kita berpikir jernih sebelum bertindak dalam segala hal. jangan sampai kita menyesal karena perbuatan kita membuat diri kita sendiri celaka atau mencelakakan orang lain yang yang tidak tahu menahu.
bukankah kita diwajibkan untuk memperoleh informasi yang benar itu benar dan yang salah itu salah dari sumber-sumber yang terpercaya, bukan dari isu atau sangkaan semata.
dan apa bila perbuatan itu diputusakn benar atau salah maka diwajibkan kita untuk memperlakukannya sesuai hukum yang berlaku.
dan apabila hukum yang berlaku belum bisa ditegakkan, maka setidak-tidaknya kita sudah memulainya dan tidak ditanggungkan beban orang yang telah berbuat benar.
semoga bermanfaat

artikel terkait : berita yang menyesatkan
oleh :achmad budiono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar