assalamu'alaikum wr. wb.
kenangan akan kampung halaman adalah sesuatu yang takkan dapat dilupakan, karena di situlah suka dan duka bersama ayah, ibu, handai taulan kita jalani. mudah-mudahan dengan blog ini kita bisa berbagi pengalaman dan kenangan berkaitan dengan kehidupan di kampung halaman. tetapi tidak menutup untuk posting-posting lainnya yang menarik dan bermanfaat.
wa'alaikaum salam wr. wb.
Artinya membangun tidak hanya megedepankan fungsionalnya
saja tetapi lebih daripada itu yaitu
membangun dengan menyertakan estetika dan eviroment-enviroment yang bisa menjadikan sesuatu yang kita bangun
mempunyai fungsi atau nilai lebih, disamping sebagai sarana fungsional
sekaligus menjadikan daya tarik tersendiri.
Begitu juga membangun Negara, Presiden sebagai Kepala Negara adalah arsitek
tertinggi yang akan memberikan bentuk
dan warna kehidupan dan pembangunan sebuah Negara.
Sebagai Kepala Negara Presiden mempunyai kewenangan memberi bentuk bagaimana Negara ini nantinya,
mau dibuat kotak, bulat atau kombinasi
lainya serta warna-warnanya tergantung kepandaian dan kelihaian sang Presiden
sebagai arsitek.untuk memberikan sentuhan estetika dan warna.
Membangun Negara dengan pencapaian adil, makmur dan
sejahtera saja tidak cukup. Jika di ibaratkan bangunan, maka bangunan tersebut
adalah bangunan yang masih kotak biasa, belum mempunyai daya tarik.
Bagimana bangsa ini agar mempunyai daya tarik dan kekaguman bangsa bangsa lainnya.?.
“Debu di atas debu”
begitulah ungkapan yang pernah digambarkan oleh cendekiawan seperti halnya
Taufiq Islmail untuk menggambarkan keberadaan manusia di alam semesta. Tetapi
komparison atau perbandingantersebut
sebetulnya belum memadai jika dijadikan acuan ukuran antara manusia dan alam
semesta, tetapi sebagai ungkapan tentunya mempunyai arti yang sangat dalam dan
sangatlah luas.
Ketika pikiran kita sedang menelusuri eksistensi kita, yang
begitu keciiiiilnya dibanding alam semesta, dan begitu besarnya kita
dibandingkan dengan molekul-molekul, atom dan zat-zat yang menyusun diri kita.
Tuhan yang menciptakan alam semesta ini, bagi Tuhan, apakah
atom atau molekul ini kecil?, apakah bumi ini besar?, apakah Matahari ini besar
sekali?, apakah galaksi ini sangat besar?.Dan setrusnya.
Disebutkan bahwa dimensi dan ruang adalah ciptaan Tuhan,
maka di alam ke-Tuhanan yang berbeda tentunya tidak mengenal besar
ataukecil,jauh atau dekat, lama atau
sebentar.
Saya akan membuat perumpamaan, mungkin bagi orang tehnik yang mengenal software ruang untuk menggambar yaitu “Autocad” bisa
lebih mengerti perumpamaan ini.
Ketika saya menggambar sebuah baut dengan ukuran diameter 4
milimeter, panjang 15 milimeter, kemudian saya juga menggambar kotak ukuran 4
meter dan 15 meter, atau saya menggambar
peta dengan lebar 4 kilometer dan panjang 15 kilometer maka dalam benak orang
awam gambar baut tadi adalah gambar yang sangat kecil, sedang peta adalah
gambar yang sangat besar.
“AutoCad” sebagai perumpamaan
dimensi ruang pada alam semesta.
Bagi saya yang menggambar diruang “Autocad” besar atau kecil
tidaklah penting, tetapi yang lebih penting adalah value atau nilai ukuran yang
disebutkan, karena yang kecil atau yang besar tadi bisa saya pandang (zoom)
sesuai yang saya mau.
Pada Autocad selain feature yang bisa dibuat tampak ada juga
yang bisa disembunyikan (hiden) ataupun (invisible ) tergantung sang operator mau
memunculkannya atau menyembunyikannya seperti halnya layer-layer yang bisa di
mode on atau off.
Begitu juga alam semesta ini yang diciptakan Tuhan ada yang nyata yang disebut alam Alam Nasut artinya alam dunia, yakni alam yang dihuni manusia yang juga disebut alam al-Mulk, “Alam Kekuasaan Allah”. Alam Nasut merupakan alam kasat mata atau (dalam istilah lain) alam Syahadah, Alam Nyata
selain itu ada alam yang tidak bisa dijangkau oleh teknologi manusia yaitu:
- Alam Jabarut ialah alam kekuasaan Allah swt
- Alam Malakut ialah alam kegaiban, merupakan alam jin atau malaikat,
Jika manusia di hadapan Tuhan sebagai mahluk yang besar atau
kecil, yang hina atau mulia, maka Tuhan-lah yang berhak menentukannya.
Yang menjadikan existensi suatu obyek adalah perannya bukan ukuran atau zise.
Sebagai
contoh: sebuah komputer dengan sebuah casing walaupun ukurannya sangat besar, tetapi
nilanya jauh lebih rendah apabila dibanding sebuah chips processor yang
ukurannya jauh lebih kecil, dan chip processor akan akan mempunyai nilai yang tak terhingga apabila di dalamnya terdapat data-data yang sangat penting.
Begitu juga dengan keberadaan manusia, yang dinilai adalah perannya, bukan ukuran atau fisiknya.
sudah hilang kekagumanku terhadapmu, terhapus wibawamu dengan kecerobohanmu yang tak mungkin kembali seperti dulu.
Ternyata anggapan saya selama ini keliru bahwa akan ada yang mewarisi gaya kepemimpinan Gus Dur. Gus Dur adalah seorang yang religius namun tidak fanatik. Gus Dur juga bukan seorang yang sekuler tetapi beliau adalah seorang yang religius tetapi tidak fanatik. Gus Dur tahu bahwa religius tidak harus fanatik Gus Dur tahu bahwa fanatik dan sekuler sama bahayanya
dan itu ternyata tidak ada pada orang yang selama ini aku anggap mengerti, terbukti dengan berita berikut ini.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/06/19/n7eq8k-wimar-saya-minta-maaf
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembawa acara Wimar Witoelar meminta
maaf atas foto dan status yang ia posting di akun Facebook, Ahad
(15/6). "Ini kelalaian saya. Saya mohon maaf, terutama ke Muhammadiyah,"
katanya kepada ROL melalui sambungan telepon, Kamis (19/6).
Ia mengaku menemukan foto itu dari jejaring sosial dan langsung
mengunggahnya di akun miliknya. Pertimbangannya, karena foto itu
dianggap cukup ilustratif dalam menggambarkan peta politik yang
berkembang saat ini. Khususnya mengenai dukungan terhadap Prabowo
Subianto.
"Saya memasang karena sudah banyak yang bicara. karena ini lucu juga.
Jadi, temanya waktu itu lucu, bagaimana diekspos hubungan itu,"
tambahnya.
Ia juga memberikan pernyataan mengenai status yang ia unggah di akun Facebooknya. Menurut dia, status "Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys" yang ia pasang terinspirasi dari komik dan film superhero.
"Kalau kita lihat Batman dan Kapten Amerika di serial Marvel, Gallery of Rogues itu
biasa digunakan untuk menggambarkan mereka yang berbeda dari
kepentingan umum. Saya anggap, orang yang sudah didakwa korupsi itu
termasuk golongan rogues," paparnya.
Ahad (15/6), Wimar Witoelar memposting
sebuah foto di akun Facebooknya. Isinya, berupa foto yang
memperlihatkan Prabowo Subianto dan elite koalisi Merah Putih yang
dipadukan dengan tokoh terorisme.
Foto yang diduga rekaan tersebut memperlihatkan Prabowo bersama Hatta
Rajasa bersama serta elite partai pendukungnya. Seperti Anis Matta,
Aburizal Bakrie, Suryadharma Ali hingga Tiffatul Sembiring. Terdapat
juga tokoh Islam garis keras seperti Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan
Abubakar Ba'asyir.
Namun di bagian atasnya, tampak beberapa tokoh terorisme. Misalnya,
terpidana mati kasus bom Bali Imam Samudera dan Amrozi. Ada juga
pimpinan Alqaidah Osama bin Laden. Tokoh-tokoh tersebut mengapit mantan
presiden Soeharto yang juga merupakan bekas mertua Prabowo.
Sementara di bagian bawah, terpampang logo partai dan beberapa ormas
Islam. Seperti Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HIT). Meski
pun, tak terlihat logo Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan salah satu
ormas Islam tertua di Indonesia.
Selain itu, Wimar juga memberikan komentar terkait foto itu. "Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys" (Galeri Bajingan.. Kebangkitan Orang Jahat).